Skip to main content

Review Film Sekenanya : Pacific Rim Uprising

YOOOWASAPMAFRENNNNNASDFGDSNFHDWIDNESMJK

*Sori itu tadi opening dari sebuah channel yutub yang haram disebut namanya*

 Haha, becanda ye,
Kenalan dulu kali, nama gue Tama, sebelumnya, blog ini cuma berisi tugas softskill dari kampus gua,
Tapi setelah gua main twitter lagi dan nemu akun @CenayangFilm, gua nemu inspirasi buat ikutan bahas-bahas film di blog gua  (dan gua baru tau kalo nulis itu susah setengah mati), keknya sih seru !


Oke, kali ini buat percobaan pertama, gua mau coba review film yang kemarin baru aja gua tonton, yaitu PACIFIC RIM : UPRISING



Sejujurnya, gua super antusias waktu tau film ini ada sequelnya. Tapi begitu liat trailer pertamanya, begh langsung pesimis kalo film sequel ini gabakalan sekeren film pertama, dannn ternyata benar hahahaha.

---------------------------SPOILER ALERT-----------------------------


Berhubung ini film pertama yang gua review secara resmi, dan gua baru tau ternyata nulis review tanpa spoiler itu susah banget, ya terpaksa gua akan masukin sedikit spoiler di sini, jadi kalo lu belum nonton dan pengen nonton tanpa spoiler, baca artikelnya kapan-kapan aja deh ya !

Let's Begin !

Film dimulai dengan beberapa trailer film lain, banyak sih, tp yang mencuri perhatian gua cuma Danur 2 karena ada Prilly.....

Ah sorry mundurnya kejauhan.

Kita bahas yang bagusnya dulu aja ya.....

Gua bukan penikmat dan pengikut film bergenre mecha kaya gini, bahkan waktu poster Pacific Rim pertama keluar aja, gua ngira ini film Spin-off Transformer. Tapi harus diakui, dari jaman kecil kita (cowok ya) udah demen banget kalo liat ada robot yang bisa bergerak. Jadi emang ini film pasarnya luas, dan berantem robot-alien-nya juga keren, penuh special effect yang memanjakan mata. (padahal di dalem bioskop gua bengong "Anjrit ini animasi ngodingnya gimana bisa jago banget !")

Konflik di dalam film ini juga sederhana, mengangkat tema kerakusan manusia, dan pengkhianatan orang dalem yang bisa dibilang "gila" karena nyambungin otaknya ke Kaiju (lu pasti tau kan orangnya hehehe)

Ekspektasi gua sama John Boyega, pemeran Jake Pentecost juga tercapai. Gua kenal dia (atau simpelnya, dia baru terkenal) dari Star Wars : The Force Awaken. Di dua seri Star Wars, keliatan banget kalo si Boyega ini sebenernya orangnya kocak, tapi ditahan di film itu demi wibawa karakternya.

Nah di film ini semua lepas, dia bisa ngelawak sesuka dia, dan itu lucu banget, penyegaran buat mata yang kadang rada ngantuk mengingat ceritanya udah ketebak di kepala gua hahaha

Ending film ini cukup memuaskan, Jaeger baru dengan model lama, yaitu Gipsy Avenger (sebelumnya Gipsy Danger) bertarung sama 1 Kaiju raksasa. Perangnya seru, latarnya di Gunung Fuji (bersalju). Bisa bayangin lah, Monster Ultramen berantem sama Robot Gede, ngeluarin pedang api, cairan biru (darah kaiju), trus belakangnya putihnya salju. Bah ! Scene yang sangat indah.

Sayangnya, menurut gua yang bagus segitu aja. HAHAHAHAHA (Hidup emang enak buat komentarin karya orang)

Oke lanjut, ke poin minus film ini

Yang pertama, dan yang paling mengganggu pikiran gua :

MAKO MORI ADA, TRUS RALEIGH-NYA KEMANA ?

Oke bagi yang belum tau, di film ini terpaksa sosok Raleigh Becket, tokoh utama dalam film Pacific Rim (2013) dihilangkan. Itu karena si aktor, Charlie Hunnam tidak bisa mengikuti jadwal ambil gambar dari film ini. Kurang jelas gua baca artikel (karena lagi buru-buru mau masuk praktikum pas lagi baca artikelnya, plus lagi males mikir hehe) antara si Charlie ini ga sanggup kalo disuruh ambil gambar dengan tenggat waktu secepat itu (rumor film ini dibuat lumayan diburu deadline), atau dia lagi syuting juga di judul lain.

Nah, tapi sayangnya kita gak dikasih tau kemana perginya gerangan si Raleigh ini, yang kita tau bahwa dia dan Mako saling cinta di scene terakhir Pacific Rim. PADAHAL MAKO-NYA SEHAT WAL AFIAT. JADI BOSS MALAH SEKARANG

Sama sekali satu film gak pernah disinggung masalah Raleigh Becket. Film ini fokus ke generasi baru pencarian Ranger atau pilot Jaeger.

Yang kedua, film ini kurang banget pendalaman dan pengembangan karakter.

Jadi di film ini terdapat satu scene kandang Jaeger diserang sama musuh, karena emang jatahnya kalah, semua pilot Jaeger yang ada diceritakan mati atau terluka berat.


Bayangkan bro, dari 4 Jaeger tersebut, cuma satu yang diceritain siapa pilot aslinya, yaitu Gipsy Avenger yang dipilotin sama Jake Pentecost (John Boyega) sama Lambert (Scott Eastwood), yang notabene seorang tokoh utama dan side-kicknya. Tiga Jaeger sisanya (yang bahkan ada satu yang membutuhkan 3 pilot) gak pernah diceritain sama sekali siapa pilot aslinya. Jadi waktu adegan pembantaian di kandang Jaeger, ya kita gak bisa sedih sama sekali kehilangan banyak pilot. Toh kita gak ada yang kenal sama sekali sama mereka. Bahkan, apa hubungan awal dari Jake - Lambert ga diulik sampe dalam. Apa rekor yang dipegang sama Jake yang diketahui bahwa anak kandung dari Stacker Pentecost (Marshall dari film Pacific Rim yang mati meledakkan diri demi melindungi Gipsy Danger) aja gak dibahas sama sekali. Pokoknya parah deh lu bakal dibikin gantung banget sama background Jake - Lambert sama 8 (ato 9 gua lupa) kadet calon pilot. Mereka juga tiba-tiba aja ada disana, tanpa cerita sama sekali.

Otomatis lah, setelah si pilot utama mati, yang tersisa tinggal 8 kadet calon pilot ini. Udah kebaca dong ya, bahwa mereka yang akan gantiin jadi pilot Jaeger di perang besar. Nah diceritain disini salah satu dari mereka mati. YA KITA GA NGERASA KEHILANGAN LAGI, ORANG GA DICERITAIN JUGA DIA SIAPA DAN KENAPA KITA HARUS MERASA KEHILANGAN DIA. SEBODO AMAT.

Beda banget sama film pertama. Bahkan dari awal film, saudaranya Raleigh yang gak banyak muncul aja, waktu dia mati kita bisa ngerasain gimana sakit hatinya si Raleigh, betapa berjuangnya dia sendiri habis itu ngebunuh Kaiju trus minggirin robot segede gaban ke daratan. Emosi kita terbawa, bahkan hanya dengan sedikit introduction langsung dari script film.

Poin minus yang ketiga....
Tidak memenuhi ekspektasi dari film pertama

Film pertama dirangkai begitu bagus oleh Guillermo del Toro, emosi naik turun, jalan cerita begitu seru, pertarungan tetap epic, segalanya begitu sempurna di film pertama.

Wajar dong kalo ekspektasi gua di film ini berlebih ? Nah sayangnya, walaupun bisa dibilang film ini cukup, tapi tidak cukup untuk membayar penantian kelanjutan cerita Pacific Rim. Jika dibandingkan dengan film pertama, film ini terasa lebih hambar, walaupun lebih lucu.

Sejujurnya, gua di film pertama bayanginnya ini film robot-robot an paling another Transformer, ternyata film Pacific Rim pertama bener-bener membuat gua melongo, hampir gak percaya film mecha bisa membawa emosi gua menjadi terombang-ambing. Ekspektasi gua pun melunjak di film kedua, tapi nyatanya.......


Dah segitu aja review dari gua. Terlepas dari plus-minus, gua tetep terhibur nonton film ini, ga kaya pas nonton Tomb Raidernya Alicia Vikander, yang bener-bener hampir sepanjang film nguap terus.

Lu semua tetep harus nonton film ini menurut gua. Scene berantem robotnya asli keren banget.

Terakhir, rating yang gua kasih buat film ini.........

6.2 / 10.0 

Thanks buat kalian yang udah memanjakan mata sama tulisan gua yang gak memanjakan mata sama sekali ini. Buktinya, kalian tetep baca sampe sini, berarti memanjakan kan ?

Cheers !









Popular posts from this blog

Komputasi Paralel

    Parallelism Concept Komputasi paralel merupakan salah satu teknik komputasi, dimana proses komputasinya dilakukan oleh beberapa resources ( komputer ) yang independen, secara bersamaan. Komputasi paralel biasanya diperlukan pada saat terjadinya pengolahan data dalam jumlah besar ( di industri keuangan, bioinformatika, dll ) atau dalam memenuhi proses komputasi yang sangat banyak. Selanjutnya, komputasi paralel ini juga dapat ditemui dalam kasus kalkulasi numerik dalam penyelesaian persamaan matematis di bidang fisika ( fisika komputasi ), kimia ( kimia komputasi ), dll. Dalam menyelesaikan suatu masalah, komputasi paralel memerlukan infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer yang dihubungkan dengan jaringan dan mampu bekerja secara paralel. Untuk itu diperlukan aneka perangkat lunak pendukung yang biasa disebut sebagai middleware yang berperan untuk mengatur distribusi pekerjaan antar node dalam satu mesin paralel. Selanjutnya pemakai harus membuat pemrogr

Monster Inc

Kali ini saya akan membahas salah satu film animasi favorit saya, yaitu Monster Inc. Buat kalian yang belom tau, Monster Inc adalah film garapan studio Pixar pada tahun 2001. Film ini bercerita tentang sebuah dunia yang berisi para monster. Di dunia tersebut ada sebuah perusahaan yang bernama Monster Inc. Perusahaan tersebut menyuplai listrik ke seluruh dunia, dengan cara mengumpulkan energi dari teriakan ketakutan anak - anak manusia di dunia kita. Nah tugas dari semua tokoh di film ini adalah menakut - nakuti anak anak setiap malamnya. Keseruan di film ini bermulai ketika si pemegang rekor menakuti paling banyak, si monster biru, James P. Sullivan dan partnernya si mata satu, Mike Wazowski masuk ke salah satu kamar anak kecil yang bernama Boo, tetapi yang ada malah si anak kecil tersebut tidak takut sama sekali dan malah ikut masuk ke dunia monster. Tokoh dalam film ini antara lain, James Sullivan (Sulley), Mike Wazowski, Boo, dan Randall Boggs, monster kadal yang bersifat antago

Profil Perusahaan : SAP

Halo teman-teman, kali ini saya akan membahas sebuah perusahaan software terbesar di Eropa, yaitu SAP. SAP adalah sebuah perusahaan bidang TI yang bergerak di bidang software, khususnya penjualan software ERP (Enterprise Resource Planning) untuk pengotomatisasian proses bisnis. Karena harga software nya yang terbilang cukup mahal, maka tidak semua perusahaan menggunakan SAP. Pengoperasiannya pun bisa dibilang sulit. Maka dari itu, umumnya perusahaan yang menggunakan SAP merekrut seorang karyawan yang mempunyai sertifikasi untuk mengoperasikan software ini. Walaupun begitu, software ini sangatlah berguna untuk pengotomatisasian proses bisnis, misalnya pembuatan DO, SO, pengupdate-an jumlah barang, dll. Kekuatan sebenarnya dari software SAP akan maksimal ketika sistem ini digunakan untuk mengelola perusahaan multinasional (misalnya, Coca-Cola atau Apple). SAP digunakan di hampir setiap perusahaan global karena menawarkan kemampuan skalabilitas yang menjangkau sangat luas