Dari semua elemen krusial yang ada pada proses pengembangan sebuah game dari awal hingga produk final, engine grafis tentu memainkan peranan yang paling penting. Tanpa elemen yang satu ini, para developer tidak akan mampu mewujudkan sebuah ide yang abstrak menjadi sebuah hasil karya yang dapat dinikmati dan dirasakan secara langsung oleh para gamer. Kemajuan teknologi juga memungkinkan para developer untuk membangun engine yang memungkinkan visualisasi yang mendekati dunia nyata. Contohnya? Seperti proyek teranyar dari Hideo Kojima – Fox Engine.
The Fox Engine merupakan nama cross-platform game engine yang dibuat oleh Kojima Productions, untuk dipakai nama developernya di masa depan. Hal ini diyakini bahwa engine ini dirancang untuk generasi berikutnya dari video game. Engine tersebut diungkapkan Konami pada tanggal 3 Juni 2011. Pengembangan mesin dimulai setelah selesainya Metal Gear Solid 4: Guns of the Patriots dengan tujuan membuat engine terbaik di dunia. Nah setelah itu, Konami mulai menerapkan FOX Engine di PES 2016 pada tahun ini.
Engine ini memungkinkan Kojima Productions untuk mengembangkan game menjadi multiplatform dengan waktu pengembangan secara cepat. Engine ini bernama FOX, diambil dari sebuah unit militer fiksi dari METAL GEAR SOLID, dimana juga merupakan refleksi dari Kojima Productions itu sendiri, yang berdasarkan logo perusahaannya bergambar rubah atau FOX.
Fox Engine memang merupakan salah satu engine yang paling diantisipasi oleh industri game, terutama setelah demonstrasi-demonstrasi mengagumkan yang diperlihatkan oleh Kojima sendiri. Engine yang akan menjadi “pondasi” bagi proyek Kojima di masa depan ini memang tampak menjanjikan. Dengan visualisasi yang mendekati dunia nyata, Fox Engine kabarnya menjadi engine pilihan untuk game-game besar seperti Metal Gear Solid 5 dan Ogre Project dari Konami
Coba anda perhatikan, mana yang asli dan mana yang menggunakan FOX Engine ? susah bukan dibedakan ?
Jawabannya adalah yang B.
Dengan kehadiran Fox Engine dan Unreal Engine 4 sebagai mesin utama gaming di masa depan, para manufaktur besar seperti Microsoft, Sony, dan Nintendo tentu dihadapkan pada satu pekerjaan rumah yang besar: menciptakan teknologi konsol generasi selanjutnya yang mampu memfasilitasi kebutuhan grafis semutakhir itu.
"Konsep Fox Engine adalah fotorealisme," tulis Kojima. "Jaman fokus pada gambar dan suara di dalam game telah berakhir. Sekarang pertanyaannya, seberapa bebaskah? Apakah bisa konek ke internet dan gameplay-nya mulus? Sebuah level standar realisme tetap dibutuhkan."
Hebat sekali perkembangan grafik dari KOjima Corp. ini. THE FUTURE IS NOW.
Parallelism Concept Komputasi paralel merupakan salah satu teknik komputasi, dimana proses komputasinya dilakukan oleh beberapa resources ( komputer ) yang independen, secara bersamaan. Komputasi paralel biasanya diperlukan pada saat terjadinya pengolahan data dalam jumlah besar ( di industri keuangan, bioinformatika, dll ) atau dalam memenuhi proses komputasi yang sangat banyak. Selanjutnya, komputasi paralel ini juga dapat ditemui dalam kasus kalkulasi numerik dalam penyelesaian persamaan matematis di bidang fisika ( fisika komputasi ), kimia ( kimia komputasi ), dll. Dalam menyelesaikan suatu masalah, komputasi paralel memerlukan infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer yang dihubungkan dengan jaringan dan mampu bekerja secara paralel. Untuk itu diperlukan aneka perangkat lunak pendukung yang biasa disebut sebagai middleware yang berperan untuk mengatur distribusi pekerjaan antar node dalam satu mesin paralel. Selanjutnya pemakai harus membuat pemrogr